Total Tayangan Halaman
Jumat, 03 Mei 2013
Lepaskanlah Aku
Ku berlari bagai gerobak tua.
Semakin melambat saja.
Gairah masih memuncak.
Tangan tak berdaging mengangkat.
Sedekat tubuh mengikat-ikat.
Darah bergerak ditulang berurat-urat.
Tanpa makan bukan sekarat.
Berdoa bukan harus mendapat.
Kerja siang tentu tak akan juga dapat.
Semakin kuat aku lemah.
Telah panting terpelanting.
Berguling-guling debu angin.
Aku tidak merapuh.
Angin kencang menghantam.
Tegigitlah aku coklat tanah.
Aku membatu.
Aku terpahat candi.
Alam membentuk ku.
Ku tersambar lagi badai.
Gerangan apa ini!?
Tak berharap dia datang.
Tak dipinta mereka memberi.
Tanah apa ini!?
Terasa pasir tersemat lidah.
Aku tak lapar di beri tanah.
Lapar terasa daun mengering menyambar.
Selama apa semesti ini!?
Debu berserakan badan ku.
Tak harus berlari ku lepas.
Aku di dada tanah berada-ada.
Menyentuh sebelum mati.
Aku berdoa,"lepaskanlah aku! Lepaskanlah aku. Lepaskanlah aku."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar