"Nanti setelah aku tuliskan kau membacanya, mungkin tulisan ini keliru." Teman ku menemani dari malam ke pagi menjelang. Setelah di pagi harinya tak kuasa dibacakan justru dia tertidur. Karena dia asik membaca tulisan sebelumnya wajar kantuknya. Aku akhirnya tertular mengantuk. Aku tidak bisa tidur sebelum menyelesaikan tulisan ku. Bisa saja tertidur, namun setelah itu aku terbangun dan menuliskannya kembali. Aku malu tidak menulis. Aku seorang sarjana. Aku seorang yang lebih tahu dari pada mereka di sana. Riset ku masih rendah sekali dibanding teman ku. Dia sudah hampir menyelesaikan gelar PhD. Sedang aku masih menulis tanpa gelar, selain Sarjana. Teman yang lainnya sudah keluar negeri ke Malaysia, Brunei, Singapure, Australia, Rusia, Belanda, Turki, Mesir. Haaaa, nafas panjang ku keluar. Menyenangkan sekali mereka bisa ke tempat yang baru. Gila! Aku sendiri saja membayangkan betapa enaknya mereka. Kabar mereka selalu diberitahu lewat Facebook, Twitter, berserta foto yang di uploud. Bila teman yang di Mesir biasa dengan Piramid. Bila yang di Singapure dengan Singa mulut keluar air. Di Brunei mereka asik dengan foto forum diskusi Mahasiswa Indonesia, menampilkan sebagai narasumber diskusi. Teman yang di Australia memasang gedung opera Sidney ciri khas teater di sana. Sedang teman di Belanda sambil berguling-guling di salju. Teman di Rusia pakai gambar gedung Merah dengan musim salju. Teman yang di Turki lebih aneh lagi berfoto dengan Onta. Dari mana asal Onta itu? Pertanyaan kepada mereka, dan pada diri ku sendiri,"bila aku juga keluar negeri, dan melanjutkan kuliah disana, apa yang aku lakukan?" Pastinya jawaban ku,"ya! Sama dengan mereka" Aku lebih berkesan jalan-jalan di sana. Aku tahu perjalanan ku terhenti di Bali, disebabkan keinginan lama ku ingin ke Bali. Aku anggap Bali adalah tempat impian. Negeri Dewata. Aku tahu diantara mereka ada yang belum pernah ke Bali. Liburan yang menyenangkan disini. Entah mengapa setelah disini aku lebih suka menulis, ketimbang di Jakarta. Aku suka memamerkan tulisan ku saja kepada mereka. Ketimbang foto-foto ku terlihat jalan-jalan terus di sini. Terlihat intelektualnya bila menulis dari pada berfoto-foto. "Kaya anak kecil saja berfoto terus!" Itu pembelaan ku yang belum pernah keluar negeri seperti mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar